Kanker Payudara diketahui sebagai salah jenis kanker yang merupakan
pembunuh nomor dua setelah kanker leher rahim (kanker serviks). Kanker
ini nggak hanya mengintai kaum hawa, tapi juga kaum pria (meskipun
kasusnya terbilang jarang). Kamu wajib waspada karena kanker ini
ternyata lebih agresif berkembang pada wanita di usia muda.
Kanker payudara masih menjadi momok bagi kaum perempuan. Tak
mengherankan karena kanker itu paling umum ditemukan di antara
perempuan.
“Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker,” kata Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. “Hal itu karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan.”
“Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker,” kata Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. “Hal itu karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan.”
But keep calm, Girls! Karena ternyata ada cara untuk mendeteksi
dini jenis kanker yang satu ini, yakni dengan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri). Hipwee Tips pandu untuk langkah demi langkahnya, yuk!
Bagaimana Cara Memeriksa Payudara?
Waktu terbaik untuk melakukan SADARI
adalah beberapa hari setelah periode menstruasi Anda berakhir. Pada
masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan
perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang mengencang.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan. Anda dapat memilih yang sesuai dengan kenyamanan Anda.
Di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan payudara
secara mandiri, Anda hanya memerlukan tangan, penglihatan, dan cermin.
Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan
terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan cara
berikut.
- Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang lain).
- Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara.
- Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
- Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
- Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara Anda, termasuk di bagian bawah.
- Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
Saat mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara.
Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain yang dilumuri
sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk
menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada payudara di
sisi lain.
Berbaring
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan
berbaring. Pilih tempat tidur atau permukaan datar lain yang nyaman.
Saat berbaring, payudara menjadi melebar dan memudahkan untuk diperiksa.
Sambil berbaring, tempatkan gulungan
handuk atau bantal kecil di bawah pundak. Tempatkan tangan kanan di
bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan losion dan gunakan jari untuk
meraba payudara kanan.
Ibaratkan payudara seperti permukaan jam.
Mulailah gerakan dari titik jam 12 ke angka 1 dengan gerakan melingkar.
Setelah satu lingkaran, geser jari dan mulailah kembali hingga seluruh
permukaan payudara hingga ke puting selesai teraba.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan payudara telah teraba dengan seksama.
Hal yang perlu diperhatikan saat dan
setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap tenang jika mendapati
perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, namun sebagian besar
perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan pada
payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker.
Jika Terdapat Perubahan
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak
hal. Namun memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius.
Sekitar 1 dari 10 dari yang merasakan benjolan payudara.
Akan tetapi, kanker yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang
sangat serius. Oleh karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika
dalam pemeriksaan mandiri Anda menemukan:
- Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
- Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat cekungan.
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
- Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
- Keluar darah dari puting.
- Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti semula.
- Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
- Ruam di sekitar puting.
- Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Kapan Melakukan SADARI ?
Perkumpulan Ahli Kanker Amerika menyarankan bahwa selayaknya seorang
wanita mulai melakukan SADARI ketika memasuki usia 20 tahun. Di usia
tersebut, SADARI menjadi perlu. Apakah melakukan SADARI secara rutin
atau tidak, anda tetap perlu melakukan pemeriksaan payudara klinis oleh
dokter setiap tiga tahun sekali hingga usia 40 tahun sekiranya ditemukan
adanya kelainan melalui SADARI. Setelah usia itu, jadwalkan pemeriksaan
payudara klinis dan mammografi setiap tahun.
Kapan Waktu terbaik Melakukan SADARI ?
Waktu terbaik untuk melalukannya adalah sekitar seminggu sekali
setelah hari pertama menstruasi. Saat itu payudara anda tidak bengkak
atau lembek. Jaringan payudara melewati beberapa perubahan setiap bulan
selama siklus menstruasi. Perubahan pada kadar hormon yang disebabkan
oleh menstruasi bisa menyebabkan payudara membengkak dan terasa nyeri
yang sifatnya sementara. Selama kehamilan dan masa menyusui, payudara
anda akan terasa lebih bersih.
Pro dan Kontra
Satu keuntungan SADARI adalah dapat mendeteksi adanya ancaman atau
benjolan yang mungkin kanker pada stadium dini. namun, di balik itu
mungkin juga akan memerlukan biopsi untuk mengevaluasi area yang
dicurigai tersebut. SADARI dapat juga menjadi prosedur yang cukup bila
pada dasarnya memiliki payudara yang jaringannya bergumpal
(fibrocystic).
Seperti diketahui bahwa dengan hanya melakukan SADARI saja tidak akan
mengurangi angka kematian akibat kanker payudara, karena masih bisa
melewatkan keberadaan tumor terutama yang masih kecil dan tidak teraba.
Oleh sebab itu penting untuk melakukan lebih dari satu metode
pemeriksaan payudara. Pendekatan yang lebih sempurna untuk pemeriksaan
kanker payudara termasuk SADARI, pemeriksaan klinis, Mammografi dan USG
Payudara untuk wanita yang memiliki resiko tinggi – meningkatkan
kesempatan anda untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini, pada
tahap yang masih mudah diobati.
Kapan Menghubungi Dokter ?
Bila anda menemukan masalah-masalah berikut ini, jangan tunda memeriksanya ke dokter.
- Sakit di daerah payudara yang tidak ada hubungannya dengan jadwal menstruasi.
- benjolan baru, tonjolan, atau perubahan bentuk lain pada payudara.
- Payudara yang memerah, panas dan bengkak.
- Cairan atau darah keluar dari puting payudara.
- Benjolan di daerah ketiak anda.