adsen

Apa itu Penyakit Tuberkulosis Paru ?


Hei kalian pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar penyakit Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan singkatan TBC Paru.  Penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Gejala dan Tuberkulosis

Apa saja Tanda dan Gejala awal orang yang terkena infeksi penyakit TBC 
Saat masa inkubasi TBC, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan penyakit belum menular. Ketika tuberkulosis sudah berkembang, gejala-gejala pun mulai terlihat.
bisa dikenali dari tanda-tanda kondisi pada fisik penderitanya, yaitu salah satunya penderita akan mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama. Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.

 Gejala dengan Tuberkulosis Baru
Beberapa hal yang harus kita tahu tentang penyakit TBC dan ciri-cirinya adalah :
  •  Mudah Lelah
Nahh bagi si penderita tentu saja mengalami hal seperti ini, bagaimana tidak kondisi  kerap terjadi dialami seseorang yang mengidap penyakit TBC, terutama pada orang yang melakukan pekerjaan berat dan tidak ada waktu untuk beristirahat. Rasa capek bisa ditangani dengan tidur dengan waktu cukup selama 7 jam. Lelah dan letih yang datang secara tiba-tiba tanpa adanya penyebab termasuk tanda dan gejala penyakit TBC Paru.

  • Turunnya Berat Badan 
Bagi si Penderita tentu saja mengalami perubahan berat badan. Dimana seseorang yang mengalami penyakit TBC akan mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis. Nahh penurunan berat badan harus diatasi dengan segera dengan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk diberi petunjuk cara mengatasinya
  • Batuk Berdarah
Gejala penyakit Tuberkulosis adalah batuk berdarah. Dimana seorang pengidap penyakit TBC tentu akan mengalami batuk berdarah yang sangat lama

  • Nafsu Makan Berkurang 
Kalian tentu tahu bahwa kehilangan nafsu makan sangat berbahaya selain membuat badan semakin kurus kehilangan nafsu makan juga membuat seseorang terlihat tak percaya diri. Dan bukan hanya Penyakit TBC paru saja yang memicu terjadinya penurunan nafsu makan tetapi pada penderita penyakit tipes sekalipun akan mengalaminya. Berjaga dirilah terhadapat suatu masalah atau penyakit yang dialami oleh tubuh. Dan jangan pernah menganggap suatu penyakit itu adalah hal sepele karena bisa berakibat fatal. dan perlu kalian tahu bahwa penyakit TBC paru dapat menular.

  • Keringat Dingin 
Keringat dingin yang datang secara tiba-tiba, tidak semua orang mengalami kejadian ini tetapi para penderita TBC paru akan mengalami keringat dingin. Artinya keringat yang dikeluarkan tentu saja berlebihan dan tidak sewajarnya.

Apa Saja tes yang dilakukan untuk TBC Paru ?

Jika Anda mengalami batuk terus-menerus, demam atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, maka bisa jadi disebabkan oleh TBC. Untuk mendeteksi sumber infeksi TBC, dokter akan menanyakan tempat Anda tinggal dan bekerja, serta dengan siapa saja Anda melakukan kontak. Dokter juga dapat memeriksa sejarah dari hasil tes kulit TBC, faktor risiko (terutama HIV), kunjungan ke luar negeri, dan kerja lapangan
Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan; bagian yang bengkak akan diperiksa setelah 48-72 jam kemudian. 
Ukuran dari bagian yang bengkak tersebut akan menentukan hasil tes. Apabila hasilnya positif, biasanya berarti bahwa orang tersebut telah terinfeksi TBC.
Dokter dapat pula mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk memeriksa keberadaan bakteri MTB. Tes HIV juga bisa dilakukan.

        Obat Dan Pengobatan
Apa saja obat TBC yang sering digunakan ?
Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan benar. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik dalam jangka waktu tertentu.
Sementara langkah utama untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan.

TBC Paru dapat diobati dengan cukup mudah. Biasanya pasien diharuskan mengonsumsi obat-obatan selama 6 bulan atau lebih.
Pengobatan TBC Paru akan melibatkan 3-4 antibiotik perhari. Pasien Pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri MTB sudah hilang dari tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun gejala-gejala TBC sudah hilang.
Jika pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di tengah-tengah, bakteri MTB dapat tersisa di tubuh pasien. Penyakit TBC dapat kembali, menyebar ke bagian tubuh lain dan menular. Pemakaian antibiotik yang tidak tuntas dapat membuat bakteri MTB kebal terhadap antibiotik yang tersedia. Hal ini akan mempersulit pengobatan tuberkulosis karena antibiotik yang tersedia untuk mengobati TB terbatas macamnya.
Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri MTB menjadi kebal. Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.
Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping seperti kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya muncul, segera temui dokter Anda untuk menanganinya.
Orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien TB juga berisiko untuk terinfeksi TB. Maka dari itu, keluarga pasien ataupun orang yang melakukan kontak dengannya harus segera diperiksa.

Pengobatan Di Rumah 
Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Tuberkulosis Paru ?
Gaya hidup sehat dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi TBC 
  • Minumlah obat sesuai anjuran Dokter atau Tenaga Medis Lainnya.
  • Konsumsi obat sesuai jadwal
  • Tanyakan pada dokter tentang efek samping pengobatan dan apa yang harus dilakukan bila muncul
  • Lakukan pemeriksaan ulang secara tepat waktu
  • Waspada penularan penyakit kepada orang lain. Tutuplah mulut Anda ketika batuk dengan menggunakan masker, sapu tangan, atau lipatan siku Anda. Menggunakan telapak tangan Anda memudahkan penularan bakteri MTB saat bersalaman dan saat memegang benda lain
  • Ikuti instruksi dokter mengenai kebersihan diri dan lingkungan
  • Segera hubungi dokter apabila tubuh Anda mengalami panas atau dingin, apabila Anda khawatir tentang efek samping obat suatu obat, apabila Anda menunjukkan gejala yang terus-menerus atau bahkan memburuk, apabila Anda mengalami batuk dengan dahak berubah warna atau berdarah.

No comments:

Post a Comment